Deteksi Dini Kanker: Tingkatkan Peluang Kesembuhan
Kanker merupakan penyakit yang membutuhkan biaya besar dan menjadi penyebab kematian ketiga terbesar di Indonesia. Data Globocon mencatat lebih dari 408.661 kasus baru dan 242.099 kematian akibat kanker di Indonesia. Bahkan, diprediksi akan ada 32,6 juta kasus kanker di dunia pada tahun 2045. Di Indonesia sendiri, kanker payudara menjadi penyebab kematian pertama (41,8%), diikuti kanker leher rahim (23,3%) dan kanker paru (13,4%).
Baca Juga: Kenali Penyebab, Gejala, Perbedaan Sel Kanker dan Pengobatan
Deteksi dini kanker adalah upaya penting untuk menemukan penyakit ini sejak awal. Semakin dini kanker terdeteksi, semakin besar peluang kesembuhan dan keberhasilan pengobatan. Berikut adalah beberapa metode deteksi dini yang bisa dilakukan:
Deteksi dini kanker payudara:
1.Mammografis, dapat membantu menemukan kanker payudara pada tahap awal. Mammografis berfungsi untuk melihat perubahan pada payudara yang mungkin penyakit tersebut sudah ada bertahun-tahun namun gejalanya tidak muncul
2.Pemeriksaan SADARI , hal ini dapat dilakukan dengan bantuan tenaga medis, biasanya kanker payudara dapat dideteksi karena adanya gejala (seperti benjolan di payudara)
3.USG Payudara, USG dapat menunjukkan perubahan payudara tertentu seperti kista yang berisi cairan yang mungkin lebih sulit untuk ditemukan pada mammogram
4.MRI (Magnetic Resonance Imaging) , pemeriksaan ini menggunakan gelombang radio dan magnet untuk membuat gambaran rinci bagian dalam payudara. Namun test ini tidak dianjurkan sebagai skrining tersendiri namun sebagai pelengkap dari tes mammografi
Deteksi dini kanker leher Rahim:
1.Tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) tes ini menggunakan dengan pewarna yang kemudian dilihat melalui mikroskop dan diperbesar untuk memeriksa sel-sel abnormal. Tes ini dilakukan jika hasil HPV atau tes Pap Smear abnormal
2.Pap Smear digunakan untuk mendeteksi sel yang berpotensi prakanker dan kanker serviks selama pap smear dokter akan menggunakan alat yang disebut speculum untuk menahan dinding vagina agar tetap terbuka pada saat pemeriksaan.
3.Tes HPV (Human Papilloma Virus) digunakan mendeteksi keberadaan HPV dan membantu mengidentifikasi jenisnya. Tes ini dapat dilakukan bersamaan dengan Pap smear, atau mungkin direkomendasikan apabila pap smear menunjukkan adanya sel-sel abnormal
Deteksi dini kanker Usus Besar:
1.Fecal Immunochemical Test (FIT) merupakan tes yang dilakukan dengan mencari darah tersembunyi dalam tinja, tes ini harus dilakukan setiap tahun dan jika hasil tes positif (ditemukan darah tersembunyi) maka kolonoskopi diperlukan untuk pemeriksaan lebih lanjut
2.Kolonoskopi merupakan prosedur diagnostic yang dilakukan untuk mengevaluasi usus besar yaitu (kolon, rektum, dan anus) serta bagian usus halus (ileum terminal). Kolonoskopi
3.Guaiac-base fecal occult blood test (gFOTB) merupakan tes yang dilakukan untuk mencari darah dalam tinja namun melalui reaksi. Kimia namun cara kerjanya berbeda dengan Fecal Immunochemical Test (FIT) namun, FIT dan gFOTB tidak dapat mengetahui apakah darah berasal dari saluran pencernaan seperti lambung.
4.Multitargeted stool DNA test with fecal immunochemical testing merupakan tes untuk mencari bagian DNA abnormal tertentu dari sel kanker atau polip dan darah tersembunyi lainnya. Tes ini dapat mendeteksi keberadaan darah atau DNA abnormal dalam tinja yang mungkin disebabkan kanker atau polip prakanker.
5.Endoskopi digunakan untuk mengetahui dan mengevaluasi masalah yang terjadi di dalam organ tubuh, prosedur ini dilakukan tanpa melakukan pembedahan besar. Endoskopi dapat digunakan untuk mendiagnosis kanker, mendeteksi kelainan lambung seperti luka, peradangan atau infeksi.
Deteksi dini kanker Prostat
1.Pemeriksaan PSA (Prostate-Specific Antigen) merupakan marker dalam diagnosa yang digunakan untuk menentukan prognosis kanker prostat
2.Digital Rectal Exam (DRE) pemeriksaan ini dapat membantu untuk mendeteksi berbagai keluhan seperti hemoroid, kanker prostat dan prostatitis
Deteksi Dini Kanker Paru
1.Rontgen Dada pemeriksaan ini berfungsi. Untuk mendeteksi kanker paru, tujuannya untuk melihat adanya kondisi abnormal pada dada
·2.CT Scan tes ini berfungsi untuk mendeteksi lebih awal kanker paru, tes CT Scan dilakukan dengan menggunakan sinar X-ray
3.Analisis Sputum pemeriksaan sampel dahak biasanya sampel diambil pada pagi hari selama 3 hari berturut-turut. Tes ini kemungkinan besar untuk membantu menemukan kanker yang bermula di paru-paru.
.
Kanker bisa menyerang siapa saja, Tapi, jangan biarkan rasa takut menguasai Anda. Dengan deteksi dini Anda memiliki harapan lebih besar untuk sembuh. Kami akan mendampingi Anda di setiap langkah, memberikan dukungan dan perawatan terbaik. Konsulkan kesehatan anda di RS Djatiroto (Lumajang), RS Elizabeth (Situbondo), RS Lavalette (Malang), RS Wonolangan (Probolinggo)
Referensi
1.Andrea O Tal, Johannes Vermehren, Jorg G Alber Colon Capsule Endoscopy: Current Status and Future Directions (2014), DOI 10.3748/wjg.v20.i44.16596 World Journal of Gastroenterology
2.Clyde M Stauffer. Christopher Pfiefer Clonoscopy (2023), National Library of Medicine
3.Rahma Santosa, Rainy Umbas, Chaidir Arif Mochtar Prostate Specific Antigen (PSA) Inisial? 100 Ng/Ml Menggambarkan Stadium Lanjut Dan Rendahnya Survival Kanker Prostat (2011), DOI 10.33371/ijoc.v5i2.116 Indonesia Journal Cancer
4.Cancer.org American Cancer Society
5.Global Cancer 2022 gco.iarc.fr/en