Waspada Penyakit Kantoran yang Bisa Mengintai Usia Produktif
Bayangin deh: kamu ngantor 8-10 jam sehari, duduk di depan laptop atau komputer, kadang berdiri sebentar, terus kerja sambil bolak-balik ngecek HP. Semua itu kayaknya normal, ya? Tapi di balik rutinitas “wajib” kantor itu, ada beberapa bahaya kesehatan yang bisa muncul, terutama kalau kita cuek. Kesehatan bukan cuma gak sakit sekarang, tapi gak kebawa ke usia produktif nanti.
Penyakit/Penyebab Umum di Kantor
1. Work-Related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) / Gangguan Muskuloskeletal
Apa itu?
Nyeri atau ketidaknyamanan pada otot, sendi, tulang belakang, bahu, leher, punggung bawah, dan bagian tubuh lainnya yang disebabkan karena posisi duduk lama, postur yang tidak benar, gerakan berulang, atau beban kerja fisik yang statis.
Data dari jurnal menyebutkan bahwa gangguan muskuloskeletal sangat umum di kalangan pekerja kantoran & diukur dalam institusi pendidikan tinggi. Faktor risikonya termasuk lama duduk, postur tubuh yang buruk, jarang bergerak, dan penggunaan komputer lama. Contohnya, di studi “Prevalence of self-reported musculoskeletal symptoms among office workers” ditemukan bahwa pekerja kantor di bawah umur 30 tahun lebih sering melaporkan gejala nyeri di bagian punggung atas dibanding pekerja yang lebih tua (>49 tahun).
Kenapa ini bahaya di usia produktif, kalau dibiarkan, bisa jadi kronik, mempengaruhi produktivitas, bahkan bisa menyebabkan absensi atau gangguan mobilitas jangka panjang.
2. Computer Vision Syndrome (CVS) / Sindrom Penglihatan Komputer
Apa itu?
Kumpulan gejala yang muncul akibat penggunaan layar digital (komputer, laptop, HP) dalam waktu lama: mata lelah, mata kering, pandangan kabur, sakit kepala, penglihatan ganda, dan keluhan mata lainnya.
Suatu tinjauan sistematik menemukan prevalensi CVS sekitar 66-69% di berbagai studi. Contohnya di Oman, studi di kalangan mahasiswa menunjukkan 73,7% mengalami CVS; keluhan paling sering adalah sakit kepala (52,4%) dan kelelahan mata / mata lelah (45,7%). Di Bank pekerja di Pakistan, gejala CVS juga sangat umum: 92,9% mengalami gejala non-ocular (misal sakit kepala, lelah umum), vs 77,2% gejala ocular (mata kuning, kering, dll).
Kenapa ini bahaya di usia produktif, mata bekerja terus menerus tanpa istirahat bisa memburuk penglihatan,mengganggu konsentrasi, menurunkan performa kerja, bahkan bisa memicu migrain atau masalah penglihatan permanen bila faktor lain ikut memperburuk.
3. Stres, Burnout, Masalah Mental
Ini bukan “penyakit fisik” dalam artian yang bisa dilihat langsung, tapi penyakit mental/kesehatan psikologis di kantor makin diakui penting. Risiko burnout tinggi ketika beban kerja berlebihan, kurang afirmasi, waktu kerja panjang, kurang istirahat. Dampaknya: susah tidur, mood turun, penurunan produktivitas, bisa muncul fisik seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, bahkan gangguan jantung kalau kronis.
Meskipun banyak penelitian fokus pada WMSDs & CVS, studi-studi juga menunjukkan korelasi antara lingkungan kerja yang kurang mendukung dan stres psikologis.
Supaya usia produktifmu gak terganggu penyakit-kantoran macam di atas, ini beberapa tips praktis:
- Atur ergonomi tempat kerja: kursi yang mendukung punggung, monitor sejajar mata, keyboard & mouse dalam posisi nyaman.
- Istirahat secara berkala: bangun tiap jam, peregangan, jalan sebentar.
- Gunakan aturan 20-20-20 untuk mata: tiap 20 menit, lihat objek 20 kaki (~6 meter) selama 20 detik.
- Batasi waktu layar bila memungkinkan, dan atur pencahayaan agar tidak silau.
- Perhatikan postur duduk: jangan bungkuk, jangan condong ke depan; telapak kaki rata di lantai, bahu relaks.
- Lakukan olahraga ringan / stretching di sela kerja, fokus ke leher, bahu, punggung bawah.
- Kelola stres: tidur cukup, punya hobi / relaksasi, jangan dibawa terus kerja setelah jam kerja
Kalau kamu mulai merasakan keluhan seperti nyeri leher/punggung yang gak hilang meski sudah istirahat, pandangan buram, mata kering/kotor tiap pakai komputer, atau stres berkepanjangan, jangan tunggu makin parah. Segera hubungi dokter. Mencegah lebih baik daripada mengobati, apalagi untuk usia kerja yang butuh stamina dan fokus.