Fenomena Quarter life crisis, apakah itu?
Media sosial telah menjadi pemicu utama yang mempengaruhi persepsi hidup seseorang, menciptakan ilusi yang tidak realistis, serta menambah kecemasan akan kehidupan pribadi.
Quarter life crisis (QLC) adalah fenomena yang semakin sering terdengar di kalangan anak muda saat ini, terutama di usia 18–30 tahun. Masa-masa ini menjadi periode krusial di mana seseorang mulai dihadapkan dengan berbagai tantangan dalam hidup, seperti pekerjaan, percintaan, relasi sosial, dan karier.
Mereka mulai merasakan kebingungan tentang arah hidup, muncul pertanyaan besar tentang masa depan, dan bahkan mulai meragukan eksistensi diri. Quarter life crisis adalah fase alami yang dialami oleh banyak anak muda, terutama ketika mereka dihadapkan dengan tantangan besar di usia dewasa muda.
Namun, di era media sosial, krisis ini menjadi lebih kompleks. Media sosial kerap menampilkan kehidupan orang lain yang tampak sempurna. Ketika seorang individu membuka media sosial, yang sering terlihat adalah orang-orang yang tampak selalu bahagia, memiliki pekerjaan impian, liburan mewah, dan hubungan percintaan yang harmonis.
Bagi seseorang yang sedang mengalami quarter life crisis, pemandangan semacam ini bisa menjadi tekanan besar. Mereka mulai membandingkan kehidupan mereka yang penuh dengan ketidakpastian dengan kehidupan “sempurna” yang ditampilkan di layar ponsel
Hal inilah yang sering memicu kecemasan. Saat seseorang belum berhasil meraih impiannya, melihat teman-teman sebaya yang sudah “sukses” di media sosial bisa memunculkan perasaan iri, ketidakcukupan, dan bahkan kegagalan.
Ini menjadi sumber kekhawatiran utama bagi banyak anak muda. Mereka terjebak dalam standar hidup yang dibentuk oleh media sosial, sebuah standar yang tidak realistis dan sering kali berlebihan. Akibatnya, mereka mulai meragukan tujuan hidup, merasa tidak memiliki arah, dan seolah-olah tertinggal jauh di belakang.
Media sosial juga memunculkan ekspektasi yang tidak realistis. Banyak anak muda yang mulai menetapkan standar hidup mereka berdasarkan apa yang mereka lihat di media sosial gaya hidup yang glamor, pekerjaan yang bergengsi, hubungan asmara yang sempurna.
Untuk itu, penting bagi kita untuk lebih bijak dalam menyikapi media sosial, mengurangi perbandingan yang tidak sehat, dan fokus pada perjalanan hidup pribadi.
Selain itu, melakukan konsultasi dengan seorang dokter spesialis kedokteran jiwa dapat memberikan panduan yang tepat untuk mengatasi quarter life crisis. Anda bisa mengunjungi Rumah Sakit PT Nusantara Sebelas Medika group terdekat untuk mendapatkan perawatan yang Anda butuhkan.
Refrensi : berbagai sumber